Fakta Sayur Genjer yang Identik dengan G30SPKI

36 comments
fakta-sayur-genjer-yang-identik-dengan-g30spki


Aloha Sobat Sajian Kira :D! Selamat hari duka, Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau biasa disingkat G30SPKI. Sejarah kelam di masa lalu yang merenggut nyawa para jenderal kebanggaan bangsa dengan cara sadis. Semoga tidak akan pernah terulang kekejaman hal yang sama di era sekarang sampai masa depan–yang masih menjadi misteri.

Sebenarnya kami ingin membahas tentang G30SPKI saja sembari menyantap hidangan sepiring tumis sayur genjer kesukaan. Namun nenek kami menceritakan sebuah kisah tentang makna di balik sepiring sayur genjer ini. Kami jadi penasaran dan mengulik lebih dalam. Dan ternyata kami menemukan bahwa ada fakta sayur genjer yang identik dengan G30SPKI ini.

Untuk yang belum tahu atau lupa tentang G30SPKI ini, maka kami akan dengan senang hati menceritakan kisah kelam di balik gerakan ini.

1. 30 September Partai Komunis Indonesia atau biasa disingkat G30SPKI

Merupakan peristiwa tak terlupakan dalam sejarah Indonesia yang menewaskan 7 jederal secara sadis. Ada sebuah dugaan berdasarkan barang bukti penyebab terjadinya peristiwa ini. Letnan Kolonel Untung sebagai pimpinan PKI meminta pasukan PKI Cakrabirawa untuk menjalani misi di tanggal 30 September 1965. Isi misinya adalah menculik 7 jenderal bernama Ahmad Yani, Sutoyo Siswomiharjo, MT Haryono, Soeprapto, S. Parman, DI Pandjaitan, dan AH Nasution. Namun, ada perstiwa salah tangkap saat dikediaman AH Nasution sehingga yang tertangkap dan tewas kala itu adalah Perwira Pierre Tendean. 

Sejak Demokrasi Terpimpin yang berlangsung pada tahun 1959-1965 di masa kepimpinan Presiden Soekarno kala itu, muncullah ideologi Nasakom yang kepanjangan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme, yang berjalan seimbang.  Nah sayangnya ideologi ini dimanfaat para PKI untuk menggeser ideologi Pancasila yang sudah ada sebelumnya.

Terjadilah pertentangan antara TNI dan PKI. Berawal juga dari TNI membentuk angkatan ke 5 yang diinisiasi oleh PKI. Jelas saja ditentang oleh TNI AD. Semakin memanas lagi karena PKI menghasut dan mengonfrontasi antara TNI dan rakyat. Lalu terjadilan G30SPKI tadi. 

Latar belakang lain terjadinya perstiwa G30SPKI ini juga diduga karena Presiden Soekarno saat itu tengah sakit parah dan menimbulkan kecemasan dari beragam pihak. Tentu saja mereka ada yang saling ingin berebut kekuasaan.
 
Pada tahun 1965 juga, Indonesia kita tercinta ini mengalami inflasi mencapa 650 % sehingga memperburuk keadaan. Sehingga kelaparan terjadi dimana-mana kala itu.


2. Fakta Sayur Genjer

a. Genjer yang trend saat masa order baru

Kata “Genjer” berasal dari lagu yang dibuat oleh Muhammad Arief dengan judul “Genjer-Genjer”. Dipopulerkan dengan mengambil bahasa Osing (bahasa daerah Banyuwangi). Lagu ini ditulis sekitar tahun 1940-an sebagai bentuk kritik sosial yang ditujukan untuk menyindir para penguasa di kala masa pendudukan Jepang. 

Namun, pada kisaran tahun 1965-1966 terjadi serangakaian pembantaian komunis oleh TNI dan pendukung Orde Baru sehingga si pencipta meninggal dibunuh. Beberapa kelompok masyarakat pun turut memanaskan lagu ini karena menyampuratakan lagu ini milik PKI. Sehingga tentu saja terjadi pencekalan lagu ini di mana saja. 

Namun, tak jarang juga orang-orang yang paham dan mengasosiasikan lagu ini sebagai lagu yang menceritakan tentang penderitaan para warga desa yang menjadi korban keganasan komunisme.

Pada beberapa tahun ke belakang, lagu ini digunakan para Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia  untuk memplesetkan kata genjer menjadi jenderal. Tentu saja ini sangat jauh dan menyimpang dari makna aslinya. Bahkan seniman Banyuwangi sebelumnya tidak mengetahui tentang kejadian yang mendiskreditkan lagu ini. Maka, lagu ini kembali memanas dan dalam beberapa kurun waktu ini, sehingga pemutaran lagu ini menjadi terbatas lagi, meski di laman internet sudah banyak situs yang menayangkan. Jadi, mohon tiap pembahasan yang mengarah ke ranah sensitif, sebaiknya digunakan atau dimanfaatkan dengan bijak, jangan asal mendiskreditkan makna sesungguhnya.




Berikut ini kami tampilkan lirik lagu Genjer-Genjer yang kami ambil dari RRI.
 
Lirik   :
Génjér-génjér nong kedokan pating kelélér,
Génjér-génjér nong kedokan pating kelélér,
Emaké thulik teka-teka mbubuti génjér,
Emaké thulik teka-teka mbubuti génjér,
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih,
Génjér-génjér saiki wis digawa mulih.
Génjér-génjér isuk-isuk didol ning pasar,
Génjér-génjér isuk-isuk didol ning pasar,
Dijéjér-jéjér diuntingi padha didhasar,
Dijéjér-jéjér diuntingi padha didhasar,
Emaké jebeng padha tuku nggawa welasah,
Génjér-génjér saiki wis arep diolah.
Génjér-génjér mlebu kendhil wédang gemulak,
Génjér-génjér mlebu kendhil wédang gemulak,
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak,
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak,
Sega sak piring sambel jeruk ring pelanca,
Genjer-genjer dipangan musuhe sega.

Terjemahan :
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Dapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihat
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu
Genjer-genjer sekarang akan dimasak
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di dipan
Genjer-genjer dimakan bersama nasi

b. Sayur genjer diyakini membawa macam manfaat

sayur-genjer-mentah-dan-sayur-genjer-matang


Sebagai anak keturunan Jawa, sudah menjadi hal lumrah untuk percaya beberapa klenik yang santer di lingkungan sekitar. Pastinya di luar Jawa juga punya hal demikian. Kami pernah mendengar sebuah percakapan entah omong kosong atau betulan. Pada intinya orang tua di sekitar kami bercerita bahwa segala sesuatu yang tumbuh di pekarang, di sawah, di halaman itu baik dan bermanfaat. Nah mereka mengatakan hal demikian sambil menunjuk puluhan bahkan ratusan tanaman genjer yang tumbuh saja tiba-tiba di persawahan layaknya gulma.

Lalu mereka mengambil tanaman-tanaman tesebut dan bercerita sesuai dengan lagu Genjer di atas, bahwa tanaman ini menjadi sumber manfaat bagi tubuh di masa pemerintahan Jepang. Di masa itu, mereka mengalami masa sangat sulit hanya untuk bertahan hidup dengan makan.

Teringat betul cerita di benak kami pada salah satu buku yang dituliskan oleh NH Dini tapi kami lupa judulnya. Beliau bercerita tentang sulitnya mencari makan dan harus menyembunyikan bahan makanan bahkan sampai harus dipendam di bawah tanah. Karena meletakkan di bawah kasur atau di bawah dipan saja sudah tidak mungkin. Para tentara Jepang pada masa itu sungguh–, sehingga mengobrak-abrik rumah untuk memastikan sesuatu. Jadilah para warga saat itu menyembunyikan makanan sebaik mungkin sampai-sampai diletakkan di bawah tanah alias dipendam. Bersyukurlah sekarang makanan ada dan banyak dimana-mana ya .

Sayur genjer ini biasanya dimasak dengan ditumis. Karena teksturnya yang lembut dengan rasa yang cenderung pahit, sehingga beberapa tetua kami menyarankan untuk ditumis saja bahkan dicampur dengan sedikit cairan air asam jawa sebagai penghilang pahit.

Kami sih biasanya dibuat sambalado saja, sudah mantapss :D.
Caranya mudah cukup dengan merendam genjer yang sudah dibersihkan ke dalam baskom atau panci berisi air panas. Direndam dalam beberapa menit saja ya karena genjer cenderung cepat layu. Lalu tinggal dicampur dengan bumbu sambal balado kesukaan dan tinggal ditumis. Jadi deh :D.

Menurut kami, sayur genjer ini betul-betul memberikan manfaat yakni perut kenyang. Aha.

c. Sayur genjer identik untuk wong cilik

Ya, wong cilik atau arti lainnya adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah, cenderung ke bawah sih. Berkaitan dengan lagu Genjer di atas dan tanaman ini tumbuh sembarang di pekarangan dan persawahan, sehingga jarang orang melirik tanaman yang mirip pakis-pakisan ini untuk dimasak dan dihidangkan. Tumbuhan ini cenderung mirip gulma tanaman ketimbang sayur untuk dikonsumsi. Itulah sebabnya sayur ini identik dengan sayur untuk wong cilik. 

3. Penutup

Terlepas dari fakta sayur genjer yang identik dengan G30SPKI dan sayur untuk wong cilik ini, menurut kami sih masih sah-sah aja untuk dikonsumsi. Selain bermanfaat untuk menjadikan perut kenyang juga menjadikan sumber kelengkapan bahan sayuran.

Ohya, selamat hari G30SPKI. Kami berharap agar kejadian tanggal tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari. Ayo sama-sama ciptakan perdamaian dan komunikasi sehat! :D Btw udah pada pasang bendera setengah tiang kan?

Sumber :
https://www.suara.com/news/2021/09/30/084121/latar-belakang-g30spki-yang-tewaskan-7-jenderal?page=all
https://www.liputan6.com/citizen6/read/2329095/ini-dia-3-alasan-lagu-genjer-genjer-identik-dengan-pki
https://rri.co.id/nasional/peristiwa/904591/kaitan-sayur-genjer-dengan-peristiwa-g30s-pki
https://www.youtube.com/watch?v=zxdnDfuL-KI


Note : Terima kasih telah menyempatkan membaca hingga akhir. Silakan jika ingin membagi isinya dan mohon disertakan sumbernya.
Sajian Kira
Ashry Kartika | Penulis Lepas di beragam proyek

Related Posts

36 comments

  1. Saya termasuk yang menyukai sayur genjer. Dulu pertama kali menyicipinya dari nenek, kemudian pernah ibu pun beberapa kali memasaknya. Rasanya otentik sekali. Maknyus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju pak, rasanya memang maknyus sekali :D favorite sekali sayur ala pedesaan ini. btw terima kasih sudah mampir Pak Yonal :D

      Delete
  2. Masha Allah, ini sayuran yang paling mudah didapat ya mbak. Btw, meski begitu saya belum bisa masak sayur genjer ini, hhhhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bwehehe, gapapa Mom, saya aja kalau masak cuma diblansir sayurannya terus ditumis bareng sambel bahan dasar sambelado, dah gitu aja udah enak banget pake nasi panas :D.
      btw terima kasih sudah mampir Mom Windi :D

      Delete
  3. N.H Dini ini penulis novel bikan sih? Ak kok tiba2 familiar pernah liat namanya di perpus SMA ku dlu wkkwk penasaran

    Jujur ak belum pernah makan genjer mbak dan baru tau sejarahnya wkwkkw setelah ini mari kita coba ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyakk, bener banget mom, NH Dini adalah seorang novelis yang udah wafat beberapa tahun lalu. Jaman saya sekolah cuma bisa baca itu di perpustakaan dan ternyata terkesan sampai sekarang :D.

      Ehe, monggo dicoba mom, enak hlo :D dibuat sambalado semacam terong sambelado gitu juga enak lho mom :D.

      Btw terima kasih sudah mampir Mom Widya :D

      Delete
  4. Nah korban G30SPKI sedih banget jika mendengar lagu ini, karena katanya lagu ini betul-betul membuat banyak korban di tahun itu teringat kembali pedihnya kekejaman PKI masa itu. Padahal aku dengar lagunya biasa saja, tapi bagi keluarga korban lagu ini sungguh menyayat hati. semoga para keluarga korban diberi ketabahan.

    btw, di Batam genjer muahal banget mbak, seporsi kecil 15-20K saking susahnya nyari genjer, aku pas ngidam dulu harus import dari Palembang wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mom, lagunya bikin pilu. Pernah denger awal-awal waktu jaman mahasiswa, biasa untuk mengobarkan semangat :D

      Aamiin, semoga para pahlawan yang wafat dan gugur mendahului kita juga bisa hidup tenang, alfatihah..

      Wah, iyakah mahal, Mom? Aku eskpor ya ke Batam, hihi :D

      btw terima kasih sudah mampir Mom Yunita :D

      Delete
  5. Serius mbak aku belum pernah tau yg kayak gimana sayur genjer itu. Biasanya diolah jd apa ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uwooo, Kalau di Bandung biasanya dimasak bareng tauge dan tauco. Kalau di Jawa Tengah seringnya di tumis biasa layaknya bumbu tumis kangkung atau dibuat sambelado layaknya bumbu terong balado gitu Mom ;D.

      btw terima kasih sudah mampir Mom Palupi :D

      Delete
  6. Sayur ini enaknya dimasak tumis atau dibuat sayur pecel. Duh enak banget, seru banget nih sajian kira menyatukan dua tema berbeda dalam stu tulisan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehe, terima kasih Pak Sugianto :D.
      terima kasih juga sudah mampir :D

      Delete
  7. masya Allah. mbak aku dulu kenal lagu ini gara2 nonton film soe hok gie di sini baru aku pahami ttg lagu ini sarat makna ya folisofis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, nah, bener Mom, aku pernah denger juga gara-gara senior di kampus wkw :D.

      Iya mom, sastra banget ;D

      btw terima kasih sudah mampir Mom Hamim :D

      Delete
  8. Mbaak.. Aku ga suka sayur ini, tapi aku sering ngolahin sayur ini untuk aanak2 dan suami.. ehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bwehehe, gapapa Bunda. saya juga banyak sayur yang ga disuka macam pete dan jengkol padahal orang-orang pada suka, kecuali saya wkw..

      btw terima kasih sudah mampir Bunda Imut wkw :D

      Delete
  9. Eh beneran kemarin mau beli sayur ini auto ingat masa itu. Cerita dari ortu dulu yang ikutan nyanyi saja nggak tahu artinya apa bisa diciduk. Sayur ini kaya manfaat sih, jadi aku suka aja. Buat melancarkan pencernaan. Mantap deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akk, Bunda Tami, setuju banget buat melancarakan pencernaan, mudah didapat pula ya :D Sehat selalu Bunda Tami sekeluarga :D

      terima kasih juga sudah mampir :D

      Delete
  10. Jadi kangen maem sayur genjer dek,, Kalau disini biasanya dibuat urap atau pecel.. Tapi sekarang sudah jarang ditemui disini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Weh, saya baru tau lho mom bisa diurap sama pecel. Kapan-kapan nyoba ah :D
      terima kasih Mom Zulmi sudah mampir :D

      Delete
  11. Baru tahu nih aku tentang sayur genjer.. Biasanya nyarinya dimana ya mba? Penasaran sama sayurnya nih..
    Btw, semoga masalah PKI ini gak ada lagi ya dimasa ini dan masa mendatang :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya dapetnya sih di pasar Mom, kalo di Jogja banyak loh, kayak di pasar-pasar tradisional ada.
      Kalau iseng dan longgar waktu, bisa nyari di persawahan yang sudah selesai panen atau baru saja selesai panen. Banyak Mom, murah, enak, sehat, tapi agak ribet ambilnya wkw..
      btw terima kasih sudah mampir Mom Fadmala :D

      Delete
  12. Sayur genjer di tumis pakai tauco, tambahin udang segar. Aduh.. Enak banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akk, bunda jadi bikin ide masak baru nih hihi..
      terima kasih sudah mampir Bunda Dina :D sehat-sehat bunda :D

      Delete
  13. Saya baru tahu lho kalo ada sayur namanya sayur genjer. Jadi penasaran nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, iya dok :D Monggo kapan-kapan dicoba, enak lho Dok, tapi saya belum nemu literatur soal kandungan di dalam sayurnya selain mengandung serat, ehe..
      terima kasih sudah mampir Pak Dokter Taufik :D

      Delete
  14. Aku belum pernah nyobain sayur genjer mba. Di Padang ga ada, atau mungkin ada tapi namanya berbeda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya ada Kak, cuma mungkin beda nama :D. Saya kalau Padang kurang paham nama lainnya apa, ehe.. biasa ada di persawahan gitu kak..
      btw terima kasih sudah mampir Kak Febrina :D

      Delete
  15. Sayur genjer favorit nih, pake udang rebon hehe. Makasih mbak artikelnya menambah pengetahuanku niiih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uwaaa, bener banget Mom :D jadi ngiler saya wkw..
      btw terima kasih juga Mom Junitha sudah mampir :D

      Delete
  16. Saya baca ini sambil nyanyiin lagunya dong, Genjer genjer... mengasyikkan sekali ngobrolin sejarah sambil makan sayur yaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih Coach :D sambil bernostalgia ehe..
      btw terima kasih sudah mampir Coach Marita :D

      Delete
  17. Aku belum pernah masak sayur ini sih mbak hehe kalau kata ibuk sih enak, cuma aku nggak hapal bentukannya hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, jangan-jangan Kak Nimas pernah makan tapi lupa bentuknya hihi..
      btw terima kasih sudah mampir Kak Nimas :D

      Delete
  18. Aku belum pernah makan sayur ini mba tapi memang sering dengar namanya si

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehe, enak hlo kak, tapi beberapa orang mungkin kurang suka sama tekstur dan rasanya. Namun, nggak salah untuk diicip ehe..
      btw terima kasih sudah mampir Kak Zakia :D

      Delete

Post a Comment